HTTP Injector adalah sebuah aplikasi yang berguna untuk membuat
configurasi dengan memanfaatkan coding payload dan bug host yang bisa
diakses secara gratis.
cara kerja HTTP Injector yaitu dengan memanfaat kan Sebuah bug host
dengan coding payload dan juga akun SSH Sehingga kita bisa mengakses
internet dengan gratis setelah Payload + Bugs Host + SSH yang kita
gunakan masih berfungsi atau masih aktif, Pada intinya Payload, bug host
dan SSH adalah yang berperan penting untuk bisa mengakses internet
gratis di android
Sebenarnya aplikasi
ini merupakan aplikasi mobile proxy server yang berguna untuk mengubah
permintaan dan mengakses situs blokir di belakang firewall dan tidak
hanya itu saja, masih ada lagi kemampuan-kemampuan dari aplikasi HTTP
Injector, yang pada kesempatan kali ini akan saya coba ulas agar anda
dapat memahami betul tentang aplikasi HTTP Injector di smartphone
Android.
BEBERAPA FITUR YANG TERSEDIA DI HTTP INJECTOR
[MAIN]
- Payload : Payload merupakan data HTTP Header yang akan disuntikan atau inject.
- Remote Proxy : Remote Proxy merupakan remote http proxy (misalnya seperti : squid proxy dan APN).
- Debug Mode : Debug Mode akan menampilkan serangkaiaan data yang anda kirim dan akan terlihat di log.
- Battery Saver : Battery Saver untuk menghemat penggunan baterai dengan menonaktifkan "Wakelock" untuk mencegah CPU dari tidur.
- Google DNS : Menggunakan Google DNS untuk dapat mengakses situs di blokir dan mencegah ISP anda di ketahui oleh situs yang sedang anda kunjungi.
- Start SSH : Memulai mengkoneksikan SSH setelah injeksi di mulai.
[SSH/Settings]
- Connect Mode : Ada dua modus sambungan yaitu IP Tables dan VPN Service, untuk IP Tables memerlukan root akses dan hanya tunnel port 80 dan 443 yang dapat anda gunakan, sedangkan VPN Service untuk Android 4.0 ke-atas dan dapat mengakses semua trafik tunnel dari server anda. (disarankan untuk mengganti ke modus IP Tables jika VPN Service bermasalah)
- SSH : SSH singkatan dari Secure Shell merupakan protokol jaringan terenskirpsi dan memulai sesi shell berbasis teks pada mesin remote namun dengan cara yang aman.
- SSH Host : Secure Shell IP atau nama host.
- SSH Port : Secure Shell port, normalnya adalah port 22 sedangkan untuk port squid proxy bersifat publik dan akan memblokir http proxy port 22.
- Username : Nama pengguna Secure Shell [SSH]
- Password : Kata sandi Secure Shell [SSH]
- Data Compression : Kompres paket data menggunakan Zlib.
- Upstream Proxy : Upstream proxy HTTP Injector secara default saat ini menggunakan port 8989 dan itupun secara tetap, untuk menggantinya anda perlu mengaktifkan dan mengatur proxy dan port 127.0.0.1:8989 untuk SSH untuk koneksi ke HTTP Injector proxy lokal Server.
Nah,
serangkaiaan kata di atas merupakan beberapa fitur yang akan sering anda
jumpai pada saat menggunakan aplikasi HTTP Injector, dan adalagi fitur
utama lainnya yaitu seperti Payload Generator, IP Hunter, Host Checker, Auto Respone, Header Replacer, Route Proxy.
[PAYLOAD GENERATOR]
Catatan :
Payload generator untuk membuat payload secara instan atau otomatis
untuk menyuntikan http header, dan berikut ini pengaturan yang ada pada
payload.
URL/Host
- Alamat atau link url bug yang akan anda suntik.
Request Method
- Ada beberapa metode permintaan, antara lain CONNECT, GET, POST, PUT, HEAD, TRACE, OPTIONS, PATCH, PROPATCH dan DELETE.
Injection Method
- Normal : CONNECT [host_port] [protokol] [crlf] Host: bugkamu.com [crlf] [crlf]
- Front Inject : GET http://bugkamu.com/ HTTP / 1.1 [crlf] Host: bugkamu.com [crlf] [crlf] CONNECT [host_port] [protokol] [crlf] [crlf]
- Back Inject : CONNECT [host_port] HTTP / 1.1 [crlf] [crlf] GET http://bugkamu.com/ [protokol] [crlf] Host: bugkamu.com [crlf] [crlf]
Query Method
- Front Query : CONNECT domain.com @ [host_port] [crlf] GET http://bugkamu.com/ [protokol] [crlf] Host: bugkamu.com [crlf] [crlf]
- Back Query : CONNECT [host_port] @ domain.com [crlf] GET http://bugkamu.com/ [protokol] [crlf] Host: bugkamu.com [crlf] [crlf]
[TOOL]
- IP Hunter : Fitur ini berguna untuk mencari IP secara otomatis.
- Host Checker : Fitur ini untuk mengecek host atau bug yang akan anda gunakan untuk injeksi.
- Auto Respone : Fitur ini berguna untuk mengubah status kode header 200 jika sebelumnya bukan berstatus 200.
- Header Replacer : Fitur ini berguna untuk mengubah status HTTP Header menjadi 200 OK (misalnya seperti mengubah 301 Moved Permanently menjadi 200 OK bergitu juga status lainnya).
Namun dengan syarat mempunyai pengaturan payload yang cocok, bug yang masih aktif, dan mempunyai akun secure shell sendiri (SSH), dengan begitu anda sudah dapat membuat config atau bahan untuk memulai injeksi di aplikasi HTTP Injector
Demikian Artikel mengenai HTTP injector, Semoga bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar